Selasa, 09 Februari 2010

Bakso Khalifatulloh

Dikutip dari http://www.padhangmbulan.com/kolom-emha/bakso-khalifatullah/

Setiap kali menerima uang dari orang yang membeli bakso darinya, Pak Patul mendistribusikan uang itu ke tiga tempat: sebagian ke laci gerobagnya, sebagian ke dompetnya, sisanya ke kaleng bekas tempat roti.

“Selalu begitu, Pak?”, saya bertanya, sesudah beramai-ramai menikmati bakso beliau bersama anak-anak yang bermain di halaman rumahku sejak siang.

“Maksud Bapak?”, ia ganti bertanya.

“Uangnya selalu disimpan di tiga tempat itu?”

Ia tertawa. “Ia Pak. Sudah 17 tahun begini. Biar hanya sedikit duit saya, tapi kan bukan semua hak saya”

“Maksud Pak Patul?”, ganti saya yang bertanya.

“Dari pendapatan yang saya peroleh dari kerja saya terdapat uang yang merupakan milik keluarga saya, milik orang lain dan milik Tuhan”.

Aduh gawat juga Pak Patul ini. “Maksudnya?”, saya mengejar lagi.

“Uang yang masuk dompet itu hak anak-anak dan istri saya, karena menurut Tuhan itu kewajiban utama hidup saya. Uang yang di laci itu untuk zakat, infaq, qurban dan yang sejenisnya. Sedangkan yang di kaleng itu untuk nyicil biaya naik haji. Insyaallah sekitar dua tahun lagi bisa mencukupi untuk membayar ONH. Mudah-mudahan ongkos haji naiknya tidak terlalu, sehingga saya masih bisa menjangkaunya”.

Spontan saya menghampiri beliau. Hampir saya peluk, tapi dalam budaya kami orang kecil jenis ekspressinya tak sampai tingkat peluk memeluk, seterharu apapun, kecuali yang ekstrem misalnya famili yang disangka meninggal ternyata masih hidup, atau anak yang digondhol Gendruwo balik lagi.

Bahunya saja yang saya pegang dan agak saya remas, tapi karena emosi saya bilang belum cukup maka saya guncang-guncang tubuhnya. Hati saya meneriakkan “Jazakumullah, masyaallah, wa yushlihu balakum!”, tetapi bibir saya pemalu untuk mengucapkannya. Tuhan memberi ‘ijazah’ kepadanya dan selalu memelihara kebaikan urusan-urusannya.

Saya juga menjaga diri untuk tidak mendramatisir hal itu. Tetapi pasti bahwa di dalam diri saya tidak terdapat sesuatu yang saya kagumi sebagaimana kekaguman yang saya temukan pada prinsip, managemen dan disiplin hidup Pak Patul. Untung dia tidak menyadari keunggulannya atas saya: bahwa saya tidak mungkin siap mental dan memiliki keberanian budaya maupun ekonomi untuk hidup sebagai penjual bakso, sebagaimana ia menjalankannya dengan tenang dan ikhlas.

Saya lebih berpendidikan dibanding dia, lebih luas pengalaman, pernah mencapai sesuatu yang ia tak pernah menyentuhnya, bahkan mungkin bisa disebut kelas sosial saya lebih tinggi darinya. Tetapi di sisi manapun dari realitas hidup saya, tidak terdapat sikap dan kenyataan yang membuat saya tidak berbohong jika mengucapkan kalimat seperti diucapkannya: “Di antara pendapatan saya ini terdapat milik keluarga saya, milik orang lain dan milik Tuhan”.

Peradaban saya masih peradaban “milik saya”. Peradaban Pak Patul sudah lebih maju, lebih rasional, lebih dewasa, lebih bertanggungjawab, lebih mulia dan tidak pengecut sebagaimana ‘kapitalisme subyektif posesif’ saya.

30 th silam saya pernah menuliskan kekaguman saya kepada Penjual cendhol yang marah-marah dan menolak cendholnya diborong oleh Pak Kiai Hamam Jakfar Pabelan karena “kalau semua Bapak beli, bagaimana nanti orang lain yang memerlukannya?”

Ilmunya penjual jagung asal Madura di Malang tahun 1976 saya pakai sampai tua. Saya butuh 40 batang jagung bakar untuk teman-teman seusai pentas teater, tapi uang saya kurang, hanya cukup untuk bayar 25, sehingga harga perbatang saya tawar. Dia bertahan dengan harganya, tapi tetap memberi saya 40 jagung.

“Lho, uang saya tidak cukup, Pak”

“Bawa saja jagungnya, asal harganya tetap”

“Berarti saya hutang?”

“Ndaaak. Kekurangannya itu tabungan amal jariyah saya”.

Doooh adoooh…! Tompes ako tak’iye!

Di pasar Khan Khalili semacam Tenabang-nya Cairo saya masuk sebuah took kemudian satu jam lebih pemiliknya hilang entah ke mana, jadi saya jaga tokonya. Ketika dating saya protes: “Keeif Inta ya Akh…ke mane aje? Kalau saya ambilin barang-barang Inta terus saya ngacir pigimane dong….”

Lelaki tua mancung itu senyum-senyum saja sambil nyeletuk: “Kalau mau curi barang saya ya curi saja, bukan urusan saya, itu urusan Ente sama Tuhan….”

Sungguh manusia adalah ahsanu taqwim, sebaik-baik ciptaan Allah, master-piece. Orang-orang besar bertebaran di seluruh muka bumi. Makhluk-makhluk agung menghampar di jalan-jalan, pasar, gang-gang kampung, pelosok-pelosok dusun dan di mana-manapun. Bakso Khlifatullah, bahasa Jawanya: bakso-nya Pak Patul, terasa lebih sedap karena kandungan keagungan.

Itu baru tukang bakso, belum anggota DPR. Itu baru penjual cendhol, belum Menteri dan Dirjen Irjen Sekjen. Itu baru pemilik toko kelontong, belum Gubernur Bupati Walikota tokoh-tokoh Parpol. Itu baru penjual jagung bakar, belum Kiai dan Ulama. *****

Senin, 01 Februari 2010

Sang Pencetus Larangan Masjid Di Swiss Itu Kini Masuk Islam


Senin, 01/02/2010 13:37 WIB

Daniel Streich, politikus Swiss, yang tenar karena kampanye menentang pendirian masjid di negaranya, tanpa diduga-duga, memeluk Islam.

Streich merupakan seorang politikus terkenal, dan ia adalah orang pertama yang meluncurkan perihal larangan kubah masjid, dan bahkan mempunyai ide untuk menutup masjid-masjid di Swiss. Ia berasal dari Partai Rakyat Swiss (SVP). Deklarasi konversi Streich ke Islam membuat heboh Swiss.

Streich mempropagandakan anti-gerakan Islam begitu meluas ke senatero negeri. Ia menaburkan benih-benih kemarahan dan cemoohan bagi umat Islam di Negara itu, dan membuka jalan bagi opini publik terhadap mimbar dan kubah masjid.

Tapi sekarang Streich telah menjadi seorang pemeluk Islam. Tanpa diduganya sama sekali, pemikiran anti-Islam yang akhirnya membawanya begitu dekat dengan agama ini. Streich bahkan sekarang mempunyai keinginan untuk membangun masjid yang paling indah di Eropa di Swiss.

Yang paling menarik dalam hal ini adalah bahwa pada saat ini ada empat masjid di Swiss dan Streich ingin membuat masjid yang kelima. Ia mengakui ingin mencari “pengampunan dosanya” yang telah meracuni Islam. Sekarang adalah fakta bahwa larangan kubah masjid telah memperoleh status hukum.

Abdul Majid Aldai, presiden OPI, sebuah LSM, bekerja untuk kesejahteraan Muslim, mengatakan bahwa orang Eropa sebenarnya memiliki keinginan yang besar untuk mengetahui tentang Islam. Beberapa dari mereka ingin tahu tentang hubungan antara Islam dan terorisme; sama halnya dengan Streich. Ceritanya, ternyata selama konfrontasi, Streich mempelajari Alquran dan mulai memahami Islam.

Streich adalah seorang anggota penting Partai Rakyat Swiss (SVP). Ia mempunyai posisi penting dan pengaruhnya menentukan kebijakan partai. Selain petisinya tentang kubah masjid itu, ia juga pernah memenangkan militer di Swiss Army karena popularitasnya.

Lahir di sebuah keluarga Kristen, Streich melakukan studi komprehensif Islam semata-mata untuk memfitnah Islam, tapi ajaran Islam memiliki dampak yang mendalam pada dirinya. Akhirnya ia malah antipati terhadap pemikirannya sendiri dan dari kegiatan politiknya, dan dia memeluk Islam. Streich sendiri kemdian disebut oleh SVO sebagai setan.

Dulu, ia mengatakan bahwa ia sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang ia membaca Alquran dan melakukan salat lima waktu setiap hari. Dia membatalkan keanggotaannya di partai dan membuat pernyataan publik tentang ia masuk Islam. Streich mengatakan bahwa ia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat ia temukan dalam agama sebelumnya. (dari ERA MUSLIM)

Kamis, 10 Desember 2009

Siapa menanam, ia menuai

  • Jika anda menanam amanah, maka anda akan menuai kepercayaan.
  • Jika anda menanam kebaikan, maka anda akan menuai persahabatan
  • Jika anda menanam tawadhu’ (kerendahan hati), maka anda akan menuai penghormatan
  • Jika anda menanam rasa hormat, maka anda akan menuai kemuliaan
  • Jika anda menanam kesungguhan, maka anda akan menuai kesuksesan
  • Jika anda menanam keimanan, maka anda akan menuai ketenangan
  • Jika anda menanam kebohongan, maka anda akan menuai bencana

Rabu, 22 Juli 2009

MENDEFINISIKAN ULANG KESUKSESAN

Hal apa yang paling diinginkan semua manusia? Jawaban hanya satu: sukses. Kesuksesan telah menjadi kebutuhan setiap insan manusia di muka bumi ini. Itulah sebabnya orang menempuh berbagai cara untuk memperoleh. Salah satunya dengan jalan pendidikan formal. Sayangnya sukses bukanlah hal yang bisa dengan mudah bisa diraih setiap orang. Orang bijak selalu berkata, tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. There is no success without sacrifice!
Meski sukses telah menjadi kebutuhan mutlak setiap manusia toh tidak semua orang memiliki pandangan yang sama tentang arti kesuksesan. Ada yang menganggapnya sebagai kekayaan. Kelompok ini umumnya mencurahkan hidupnya untuk menumpuk harta. Mereka melihat uang sebagai simbol kesuksesan. Itulah sebabnya mereka menjadi serakah dan amat mendewakan uang. Uang menjadi oksigen yang mutlak diperlukan bagi kehidupan mereka. Sayangnya orang-orang seperti ini hidupnya hampa. Mereka umumnya cepat curiga terhadap orang lain. Amat sulit bagi mereka untuk berpikir positif terhadap orang lain. Kalau ada yang mencoba dekat, mereka lantas berpikir, “Jangan-jangan orang ini mau mengambil harta saya.” Seorang Mahaguru kebijaksanaan pernah berkata orang yang menomorsatukan harta tidak akan menemukan arti hidup yang sejati. “Sebab di mana hartanya berada, di situlah pula hatinya berada,” demikian nasihat Sang Mahaguru. Saya tidak memungkiri bahwa kekayaan -khususnya uang- penting bagi hidup. Siapa sih yang tidak butuh uang? Sebuah lembaga keagamaan dan lembaga sosial pun butuh uang untuk kegiatan operasionalnya. Mana bisa kita mendirikan tempat ibadah tanpa uang yang merupakan
sumbangan dari orang lain? Uang memang penting tapi uang bukan segalanya. Uang adalah sarana untuk membuat hidup kita makin berarti. Baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain kekayaan, ada juga orang yang mengidentikkan kesuksesan dengan ketenangan hidup. Kelompok ini tidak suka macam-macam. Sebagian bahkan cenderung pasif dan menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat. Sikap seperti ini juga merupakan sebuah pilihan dan kita tidak bisa mengatakan itu keliru.
Ada juga orang yang mengidentikkan kesuksesan dengan ketenaran. Mereka rela menempuh jalan panjang yang menanjak demi popularitas. Terkadang perjalanan panjang ini sangat melelahkan sehingga beberapa memilih jalan pintas dengan mempraktekkan cara-cara kurang terpuji, seperti (maaf) menjual diri. Sudah bukan rahasia lagi kalau tidak sedikit penyanyi atau bintang film yang pernah tidur dengan produsernya. Tidak semua dari mereka yang mengambil jalan ini. Saya sendiri kenal dengan banyak artis yang tetap mempertahankan kehormatannya daripada ditukar dengan popularitas. Paham bahwa kesuksesan identik dengan ketenaran biasanya hanya terbukti kebenarannya pada tahap awal. Lambat-laun, seiring makin meningkat popularitas, banyak hal-hal tertentu terjadi yang pada akhirnya membuat seorang tokoh publik (public figure) terpaksa menolak paham ini. Misalnya dengan hilangnya privacy yang bersangkutan karena setiap gerak-geriknya senantiasa diawasi masyarakat lewat pers. Terkadang saya sendiri amat iba melihat bagaimana kehidupan seorang artis “diobok-obok” secara berlebihan oleh media massa. Pihak media selalu mengatakan bahwa apa yang disajikannya adalah untuk memuaskan rasa ingin tahu pembaca atau penonton. Mungkin ada benarnya juga. Yang pasti, jelaslah sudah bahwa kesuksesan tidak identik dengan ketenaran.
Selanjutnya ada juga yang mendefiniskan kesuksesan dengan kesehatan yang prima. Terhadap definisi ini terkadang saya mengajukan pertanyaan reflektif, bukankah ada begitu banyak orang dengan kesehatan yang amat prima namun hidupnya kosong? Mereka sama sekali tidak berkarya dan berusaha menjadikan hidupnya lebih berarti. Jadi, apa sih definisi sukses yang tepat? Saya tidak berpretensi menyebut diri sebagai pakar kesuksesan karena saya pun masih terus belajar dan mencari apa arti sebuah sukses sejati. Yang pasti, saya pernah membaca satu definisi tentang sukses yang tampaknya cukup menarik untuk kita simak bersama. Menurut motivator terkenal, Zig Ziglar, sukses sejati mencakup delapan bidang kehidupan, yakni: kebahagiaan, kesehatan, keuangan (kemakmuran), keamanan, kualitas persahabatan (mempunyai banyak sahabat), hubungan keluarga yang baik, pengharapan akan masa depan, dan kedamaian pikiran. Itulah sebabnya kita sering mendengar orang berkata bahwa orang kaya belum tentu sukses, namun orang yang sukses pasti kaya secara material dan spiritual. Meski demikian, sukses bukanlah sebuah tujuan akhir; sukses adalah sebuah perjalanan. Success is not a destination; success is a journey! Ya, sukses adalah sebuah perjalanan! Jika kita telah berhasil meraih sebuah impian, kita toh tetap harus meneruskan perjalanan. Akhir dari perjalanan itu adalah ketika kita menutup mata dan kembali ke hadirat-Nya. Motivator dan pakar kepemimpinan, Dr. John C. Maxwell selalu menegaskan agar dalam perjalanan sukses itu kita senantiasa melakukan apa yang harus kita lakukan. Intinya, tempuhlah perjalanan sukses dengan benar dan hargailah prosesnya bukan hasil akhir. Bagaimana menurut Anda??

by: Paulus Winarto

Senin, 06 April 2009

Hati-hati Minum Isotonik

Ada kejadian yang selalu saya ingat....
saya pernah bertemu dengan orang kurang dari 1 jam di RSPP,
ketika dia masih sadar, saya sempat bertanya: SAKIT APA PAK???

dan ketika itu dengan lemah dijawab: GULA DARAH SAYA SAMPAI 1000
(normal <200)....

saat itu saya lemas sekali.... BAGAIMANA MUNGKIN..??? KENAPA BARU
KETAHUAN...? ??? tanya saya melemah..

sang bapak menjawab: SETIAP HARI SAYA MINUM POCARY SWEAT...
Setelah itu, ga berapa lama kemudian si Bapak comma, dan meninggal
dunia...
Jadi bagi teman2 yang khususnya punya turunan DIABETES, harus selalu
berhati2 dengan 'produk makanan/minuman' zaman
sekar ang... walaupun sifatnya suplemen...
wass,

Minuman isotonik semakin gencar menyerbu pasaran.

Melalui iklan, produk ini dicitrakan mampu mengganti cairan tubuh yang
hilang dalam
waktu singkat.
Di balik kesan kesegarannya, minuman isotonik dapat berbahaya apabila
dikonsumsi sembarangan.

Sebuah iklan minuman isotonik di televisi mengatakan, ion di dalam
isotonik mampu menjaga kelembapan kulit


dan tubuh lebih baik daripada air biasa.
Iklan lain menyebutkan, kehilangan dua persen cairan tubuh akan
menurunkan stamina dan konsentrasi.
Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian
Bogor ,

Fransiska Rungkat Zakaria, mengatakan, iklan produk isotonik sebagian
menyesatkan masyarakat.
Di iklan, seolah-olah isotonik bisa diminum siapa saja dan dalam
kondisi
apa saja.

Padahal, Fransiska mengingatkan, isotonik tidak bisa dikonsumsi
sembarangan karena minuman ini mengandung garam natrium
(NaCl).

" Coba perhatikan labelnya, pasti ada kandungan Na dan Cl nya," tutur
Fransiska.
Ia menambahkan, minuman isotonik itu tidak lain adalah larutan garam.
Oleh produsennya, larutan itu kemudian diberi tambahan zat lain,
seperti
vitamin.
Ion yang disebut-sebut sangat bermanfaat bagi tubuh sebenarnya juga
tidak hanya terkandung pada isotonik.

Setiap garam yang dilarutkan dalam air, kata Fransiska, pasti akan
berubah menjadi ion Na dan ion Cl.

" Jadi, ion yang terkandung dalam sayur lodeh dengan ion dalam isotonik
itu sama saja," tutur Fransiska.
Karena berisi garam, isotonik tidak boleh diminum sembarangan.
Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan
darah tinggi atau hipertensi.
" Bila sudah kena hipertensi, tinggal menunggu saja bagian tubuh mana
yang jebol duluan," kata Fransiska.

Dari makanan
Apabila tubuh kita berkeringat, natrium dan klorida yang terkandung
dalam cairan tubuh ikut keluar melalui pori-pori kulit.
Jika kedua zat itu tidak digantikan, sel-sel tubuh kita lama-lama akan
rusak dan mati.
Persoalannya, dari manakah zat natrium dan klorida itu diperoleh ?
Apakah harus dari minuman isotonik ?
Jawabannya, tidak.

Menurut Fransiska, makanan yang kita konsumsi sehari-hari sudah cukup
untuk menggantikan natrium dan klorida yang keluar bersama keringat.

" Setiap kali masak, kita selalu menggunakan garam. Itu sudah cukup
untuk mengganti garam yang keluar dari tubuh.
Bahkan berlebih," papar Fransiska.
Ia mengingatkan, dalam kondisi normal, tubuh orang dewasa hanya
memerlukan 2,3 gram natrium per hari,
sedangkan klorida hanya 50-100 mg.

Pada anak-anak, kebutuhan dua zat itu lebih sedikit dibandingkan dengan
orang dewasa.

Apabila kita memasak tanpa garam, kebutuhan natrium dan klorida juga
sudah bisa dipenuhi dari bahan makanan..
Ia mencontohkan, 1 ons daging merah mengandung 70 mg natrium, sementara
setiap 10 ons nasi mengandung
10 mg natrium.
Bahan makanan lain, seperti telur, daging ayam, kacang-kacangan, buah,
dan sayur, juga mengandung natrium.

" Karena itu, pada kondisi normal, kita tidak perlu lagi mengganti
cairan tubuh dengan isotonik," kata Fransiska.
Fransiska mengingatkan, isotonik lebih cocok dikonsumsi atlet yang
menggeluti olahraga berat.

Pada atlet olahraga berat, kebutuhan sodium memang lebih tinggi dari
orang biasa, yaitu 5-7 gram per hari.
Meski begitu, sebaiknya dihitung lebih dulu apakah natrium dan klorida
yang dibutuhkan atlet bersangkutan sudah cukup didapat dari makanan
yang
dikonsumsi. Bila masih kurang, boleh saja ditambah dengan isotonik.

Di negara maju, kata Fransiska, ada lembaga yang meneliti dan
menghitung
berapa jumlah natrium pada makanan yang dikonsumsi atlet.
Hasilnya, menu makanan yang dihidangkan tiga kali sehari itu sudah
mengandung 6 gram natrium.
Mengecoh
Meski isotonik tidak boleh dikonsumsi sembarangan, beberapa iklan
produk
isotonik justru memakai model orang biasa (bukan atlet) sebagai
konsumen isotonik. Minuman isotonik itu juga ditenggak pada kondisi
biasa saja, seperti terjebak macet yang tidak selalu identik dengan
keluarnya ion-ion tubuh secara berlebihan.

Bahkan disebutkan, tanpa menyebut kondisinya, isotonik lebih baik dari
air biasa.
Menurut Fransiska, iklan semacam itu sangat menyesatkan masyarakat.
Produsen boleh saja menarik pembeli dengan iklan yang kreatif, tetapi
dalam iklan juga harus dicantumkan informasi yang jelas,

bukan informasi menyesatkan.
Produsen seharusnya juga mencantumkan peringatan minuman itu mengandung
garam.
Agar konsumen bisa mengambil keputusan terbaik, harus disebutkan pula
berapa jumlah garam yang dibutuhkan manusia per harinya.
" Memang produsen akan ribut. Kalau label itu diberlakukan, produk
mereka tidak akan laku.

Meski demikian, jangan karena kepentingan ekonomi, kesehatan masyarakat
dipertaruhkan, " kata Fransiska.

Jadi, meski kelihatannya menyegarkan, hati-hati bila ingin mengonsumsi
isotonik.

Senin, 02 Maret 2009

Hikmah Dibalik Setiap Ujian

Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada
temanmu, dia berdusta padamu .... Saat dia telah
berjanji padamu, dia mengingkarinya .... Saat kau
memberikan perhatian, dia tidak menghargainya ...

Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau
mengirimkan e-mail pada temanmu, dia menghapus tanpa
membacanya ... Saat kau membutuhkan jawaban dari
e-mailmu, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya ...
Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2
tidak melihatmu ...

Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan
hanya pada saat dia dalam kesulitan ... Saat kau
bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu
... Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia
berusaha untuk menghindarimu ...

Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu
??? Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang
mengajarimu .... Saat temanmu berdusta padamu atau
tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak
menghargai perhatian yang kau berikan .... sebenarnya
dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku
seperti dia ....

Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim sebelum
membacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin
menyapa, dia pura2 tidak melihatmu ..... sebenarnya
dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk
& selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia
pernah membaca e-mail yang kau kirim .... atau mungkin
saja dia tidak melihatmu ....

Dan saat dia tidak menjawab e-mailmu .... sebenarnya
dia telah mengajarkanmu untuk menjawab e-mail temanmu
yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan
jika kau tidak bisa menjawabnya katakan kalau kau
belum bisa menjawabnya jangan biarkan e-mailnya tanpa
jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu
....
Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap
sinis padamu .... sebenarnya dia sedang mengajarimu
untuk selalu bersikap ramah pada siapapun ....

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha
untuk menghindarimu ... sebenarnya dia sedang
mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa
diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan
temanmu dan membantunya ....

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam
kesulitan .... sebenarnya juga telah mengajarimu untuk
menjadi orang yang arif & santun, kau telah
membantunya saat dia dalam kesulitan ....

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering
kau alami atau bertemu dengan orang2 yang
menjengkelkan , egois dan sikap yang tidak mengenakkan
...
Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang
dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin,
tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina
... Sebenarnya orang2 tsb. sedang mengajarimu untuk
melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk
menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak
berprilaku seperti itu ...

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan
berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan
sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan
dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana
berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan
sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu ...

Selasa, 17 Februari 2009

Ponari Sweat

Ponari Sweet........Asli kobokan tangan Ponari….
Ampuh ngobati segala penyakit, kecuali bokek, 
Tidak perlu ngantrii lagi karena udah tersedia di toko terdekat……
Hati-hati! kita tak boleh mempercayainya, sebab bisa jatuh kedalam syirik

----------------------------------------------------
Fenomena khasiat air dukun cilik Ponari telah membius berjuta orang. Bahkan mereka rela ngantri berdesak-desakan, berhari-hari, dari daerah asal yg juauhhh disana, bahkan ada yang mati keinjak-injak segala... sampai akhirnya praktek dukun cilik Ponari harus dihentikan polisi.
Beberapa hari lalu, air comberan rumah ponari puh jadi rebutan. Kemudian, banyak yang ngusulkan supaya batunya ponari dicelupkan ke telaga atau laut, supaya bisa dimanfaatkan oleh semua orang.

Nah,.. kini harapan itu bukan cuma harapan lagi. Karena kini air berkhasiyat Ponari telah diproduksi masal, dan telah masuk ke rak-rak utama supermarket di seluruh pelosok tanah air,..
Berikut ini adalah foto-foto hasil air ponari :


Bahkan,.. ternyata bule pun seneng minum Ponari! Hebat ya ???

Bahkan,.. di Jepang juga sudah mulai dipasarkan..

Ternyata, produk Ponari Sweat yang kita bicarakan telah berkembang dalam berbagai variasi produk, termasuk edisi Black:

Meskipun sebagian masih menyangsikan khasiatnya:

Tapi di Korea sono, malah udah ada artis cantik yang mau jadi bintang iklannya:

Dan kita patut berbangga, meskipun banyak di antara kita yang nggak percaya klenik, tapi ternyata kita bisa paksa bule-bule buat mengikuti budaya kita itu. Termasuk air Ponari ini, mereka selalu nyembah dulu sebelum minum supaya tuahnya lebih mangstafss katanya ..

Jangan lupa buruan di patenin tuh aer ponari, jangan sampe keduluan negara tetangga.